Tim fakultas Biologi UGM dan Universitas Edinburgh melakukan terobosan spektakuler. Mereka membuat robot dengan rangka asli seekor biawak. Kolaborasi ini menghasilkan necrorobot biawak yang dapat bergerak sederhana sebagai bahan pembelajaran di bidang sistematika hewan.
Lewat kolaborasi, teknologi perpaduan antara ilmu sains dan engineering kedua universitas ini berhasil dengan baik. Penelitian ini digagas oleh Dosen Fakultas Biologi Dr. Eko Agus Suyono dengan Dosen Edinburgh University, Dr. Parvez Alam pada September tahun lalu.
Asal Mula Ide
Ide tersebut bermula saat Parvez Alam mengajak dua mahasiswanya yang tengah menempuh pendidikan master degree School of Engineering di University of Edinburgh, yakni Leo Foulds dan Nadia Ditta, untuk datang dan bekerja di Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi UGM guna mempelajari kerangka reptil terutama biawak dan ular.
“Saat itu dosen Biologi, Donan Satria Yudha, memberikan informasi terkait cara bergerak reptil, taksonomi, dan anatomi reptil yang ada di Indonesia,” kata Eko dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (7/2) seperti dikutip laman UGM.
Proses Pembuatan Necrorobot
Merangkai mesin robot ke rangka biawak melibatkan Donan Satria Yudha, M.Sc., dosen Laboratorium Sistematika Hewan, bersama FX Sugiyo Pranoto, S.Si. dari Museum Biologi UGM, dan beberapa mahasiswa seperti Rashif Naufal Andika, S.Si., Ananto Puradi Nainggolan, S.Si., Maula Haqul Dafa, S.Pd., Arkanniti Dibyawedha Adisajjana, dan Afif Fatah Rizki.
“Selama merangkai mesin robot pada rangka biawak asli, dibantu oleh Donan Satria Yudha, kami juga dibantu oleh Frans dari staf Museum Biologi serta beberapa mahasiswa,” katanya.
Parvez berhasil menyelesaikan dalam tiga hari hingga akhirnya berhasil menyusun necrorobot biawak yang dapat bergerak sederhana. Hasil ini sangat melegakan, mengingat perbedaan bahan, komposisi serta struktur antara cetakan dengan tulang aslinya. Necrorobot biawak tersebut selanjutnya dihibahkan oleh Parvez ke Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi UGM, agar dapat menjadi pembelajaran baru bagi dosen dan para mahasiswa umumnya.
“Bagi Fakultas Biologi, kegiatan mempelajari dan merangkai necrorobot dari rangka biawak ini merupakan pengetahuan yang baru,” tutupnya.
Robot dari rangka biawak (Foto: UGM)