EdukasiPlus.id – Memahami dan mengelola pengetahuan secara efektif sangat penting bagi setiap organisasi yang ingin tetap unggul dalam persaingan.
Penelitian mengidentifikasi pengetahuan sebagai “sumber daya utama” untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Pengetahuan memfasilitasi proses perusahaan yang efisien dan efektif serta membantu menghasilkan produk dan layanan yang berkualitas.
Pengambilan keputusan yang lebih baik: Manajemen pengetahuan memungkinkan bisnis untuk mengakses informasi yang mereka butuhkan dengan mudah.
Selain itu, memiliki repositori pengetahuan terpusat memudahkan pelacakan perubahan dan tren dari waktu ke waktu.
Peningkatan kolaborasi: Sistem manajemen pengetahuan memudahkan karyawan untuk menemukan dan berbagi informasi—baik itu mengatur catatan atau melacak tujuan—yang dapat meningkatkan kolaborasi dan kreativitas.
Peningkatan layanan pelanggan: Ketika pengetahuan mudah diakses, bisnis dapat memberikan layanan yang lebih cepat dan lebih akurat.
Selain itu, memiliki basis pengetahuan terpusat memudahkan pelacakan pertanyaan dan masalah pelanggan.
Biaya yang lebih rendah: Manajemen informasi yang efektif dapat menghilangkan kesalahan yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, mengurangi kebutuhan akan beberapa sistem untuk mengakses pengetahuan, dan menghindari upaya duplikasi.
Peningkatan kinerja organisasi: Organisasi dapat meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan dengan mempermudah karyawan untuk menemukan dan berbagi pengetahuan.
Selain itu, manajemen pengetahuan dapat membantu organisasi mengidentifikasi dan mengatasi kesenjangan pengetahuan.
Manajemen pengetahuan memiliki banyak manfaat, tetapi berikut ini adalah yang terpenting.
Mengelola pengetahuan di setiap tahap proses dapat membantu organisasi mencapai tujuan mereka dan meningkatkan laba bersih mereka.
Dengan begitu banyak manfaatnya, tidak mengherankan jika semakin banyak organisasi yang berupaya menerapkan manajemen pengetahuan.
Namun, dari mana Anda memulainya? Proses manajemen pengetahuan dapat dipecah menjadi enam langkah dasar:
Pengumpulan: Mengidentifikasi pengetahuan yang perlu dikelola dan menentukan lokasinya.
Pengorganisasian: Mengklasifikasikan dan mengkategorikan pengetahuan yang dikumpulkan sehingga dapat dengan mudah diambil dan digunakan.
Peringkasan: Mengekstrak poin-poin utama dan menyederhanakan kompleksitas untuk membuat ringkasan yang ringkas.
Penganalisisan: Memahami pengetahuan yang dikumpulkan dan diringkas sehingga dapat digunakan secara efektif.
Pensintesisan: Menciptakan pengetahuan baru dengan menggabungkan dan menggabungkan kembali pengetahuan yang ada.
Pengambilan keputusan: Menggunakan pengetahuan yang dikumpulkan, diatur, diringkas, dan dianalisis untuk membuat keputusan.